ALAMAT

jl. arjuno no.7 dusun wonorejo desa tulungrejo kecamatan bumiaji kota batu-jatim tlp: (0341)595565/081910906091

6 Keuntungan Berbisnis JAMUR


6 Keuntungan Berbisnis JAMUR!



* Bisa dimulai dengan modal sangat kecil, kurang dari 1 juta

* Permintaan pasar yang masih sangat tinggi. Kebutuhan pasar jamur pada tahun 2015 diperkirakan sekitar 20.000 ton dan saat ini baru terpenuhi 14.000 ton pertahun

* Bisnis yang bisa untung tiap hari. Dengan pengelolaan khusus maka kita bisa panen setiap hari, untung setiap hari.

* Bisnis yang paling cepat balik modalnya. Modal 1 baglog jamur, kembali hanya dengan hasil panen pertama. Jamur bisa 3-4 kali panen.

* Bisnis yang punya banyak produk turunan. Anda gak perlu khawatir prodk Anda gak laku dipasaran karena bisa Anda jual dalam berbagai bentuk produk olahan jamur.

* Bisnis yang gak perlu skill khusus. Artinya, siapapun bisa berbisnis jamur asal tahu kuncinya.

Nugget Jamur Tiram Nugget Jamur Tiram




Resep Masakan Nugget Jamur Tiram
Bahan :

* 1 kg jamur tiram segar
* 200 gr tepung terigu
* 200 gr tepung maizena
* 4 butir telur ayam
* 100 gr ayam fillet giling
* 5 siung bawang putih
* 6-8 siung bawang merah
* 2 sendok teh penyedap rasa
* 2 sendok teh merica bubuk
* Garam secukupnya

Cara Membuat :

Jamur tiram segar dicuci dengan air mengalir.
Rebus dalam air mendidih selama 10-15 menit. Angkat dan tiriskan.
Hilangkan kandungan air pada jamur tiram dengan cara diperas.
Giling kasar jamur tiram yang telah direbus.
Campurkan jamur tiram, fillet ayam, tepung terigu, tepung maizena dan telur. Aduk hingga tercampur rata.
Haluskan bawang merah dan bawang putih lalu masukkan ke dalam adonan.
Setelah rata, tambahkan bumbu-bumbu, penyedap rasa, merica, dan garam. Aduk semua adonan sampai rata.
Siapkan loyang, olesi dengan minyak atau mentega. Tuangkan adonan nugget ke dalam loyang. Kukus selama 10-15 menit. Angkat dan dinginkan.
Lepaskan adonan nugget dari loyang. Potong-potong sesuai selera.
Simpan nugget di dalam lemari pendingin selama satu malam.
Setelah satu malam, keluarkan nugget dan diamkan beberapa saat.
Masukkan potongan nugget ke dalam kocokan telur lalu tepung panir hingga tertutup rata. Panggang selama 30-45 menit.
Goreng nugget hingga kecoklatan. Hidangkan….

Pemasaran Jamur Tiram

Keberhasilan budidaya jamur tiram tidak akan berarti banyak jika produk yang dihasilkan tidak dapat dijual dengan harga yang sesuai. Seperti dengan jenis usaha lainnya, pasar merupakan ujung tombak dalam suatu usaha. Budidaya jamur tiram relatif tidak terlalu sulit dilakukan dengan bahan baku yang cukup tersedia dengan jumlah melimpah di pedesaan. Rasa dan aroma jamur yang lezat serta khasiat lain yang menguntungkan bagi kesehatan tubuh merupakan prospek pasar yang besar jika jamur tiram tersebut telah dikenal luas di semua lapisan masyarakat, mengingat sekarang ini masyarakat di pedesaan belum begitu tahu tentang jamur tiram. Untuk meningkatkan nilai jual maka dituntut kualitas jamur yang bagus dan penampilan yang lebih baik sehingga perlu diperhatikan penanganan khusus seperti seleksi dan kemasan,penanganan selama pengangkutan sebelum jamur tiram dipasarkan sehingga produknya tetap segar sampai konsumen.
Harga di tingkat produsen sekarang ini berkisar Rp 8.000,00 sampai dengan Rp 10.000,00/kg sedangkan harga di pasar berkisar antara Rp 12.000,00 sampai dengan Rp 15.000,00/kg.

Budidaya Jamur Tiram dengan Media Serbuk Kayu

Untuk budidaya jamur tiram dapat menggunakan serbuk kayu (serbuk gergaji). Kelebihan penggunaan serbuk kayu sebagai media antara lain mudah diperoleh dalam bentuk limbah sehingga harganya relatif murah, mudah dicampur dengan bahan-bahan lain pelengkap nutrisi, serta mudah dibentuk dan dikondisikan. Bahan-bahan untuk budidaya jamur tiram yang perlu dipersiapkan terdiri dari bahan baku dan bahan pelengkap.
Bahan baku (serbuk kayu/gergaji) yang digunakan sebagai tempat tumbuh jamur mengandung karbohidrat, serat lignin, dan lain-lain. Dari kandungan kayu tersebut ada yang berguna dan membantu pertumbuhan jamur, tetapi ada pula yang menghambat. Kandungan yang dibutuhkan bagi pertumbuhan jamur antara lain karbohidrat, lignin, dan serat, sedangkan faktor yang menghambat antara lain adanya getah dan zat ekstraktif (zat pengawet alami yang terdapat pada kayu). Oleh karena itu serbuk kayu yang digunakan untuk budidaya jamur sebaiknya berasal dari jenis kayu yang tidak banyak mengandung zat pengawet alami, tidak busuk dan tidak ditumbuhi oleh jamur atau kapang lain.
Serbuk kayu yang baik adalah serbuk yang berasal dari kayu keras dan tidak banyak mengandung minyak ataupun getah. Namun demikian serbuk kayu yang banyak mengandung minyak maupun getah dapat pula digunakan sebagai media dengan cara merendamnya lebih lama sebelum proses lebih lanjut.
Bahan-bahan lain yang digunakan dalam budidaya jmur pada media plastik (log) terdiri dari beberapa macam yaitu bekatul (dedak padi), kapur (CaCO3), gips (CaSO4). Penggunaan kantong plastik (log) bertujuan untuk mempermudah pengaturan kondisi (jumlah oksigen dan kelembaban media) dan penanganan media selama pertumbuhan. Kantong plastik yang digunakan adalah plastik yang kuat dan tahan panas sampai dengan suhu 100 oC, Jenis plastik biasanya dipilih dari jenis polipropilen (PP). Ukuran dan ketebalan plastik terdiri dari berbagai macam. Beberapa ukuran plastik yang biasa digunakan dalam budidaya jamur antara lain 20 x 30 cm, 17 x 35 cm, 14 x 25 cm dengan ketebalan 0,3 mm – 0,7 mm atau dapat lebih tebal lagi.
Adapun bahan tambahan bekatul ditambahkan untuk meningkatkan nutrisi media tanam sebagai sumber karbohidrat, sumber karbon (C), dan nitrogen. Bekatul yang digunakan dapat berasal dari berbagai jenis padi, misalnya padi jenis IR, pandan wangi, rojo lele, ataupun jenis lainnya. Bekatul sebaiknya dipilih yang masih baru, belum bau (penguk=jawa), dan tidak rusak.
Kapur merupakan bahan yang ditambahkan sebagai sumber kalsium (Ca). Di samping itu, kapur juga digunakan untuk mengatur pH media. Kapur yang digunakan adalah kapur pertanian yaitu kalsium karbonat (CaCO3). Unsur kalsium dan karbon digunakan untuk meningkatkan mineral yang dibutuhkan jamur bagi pertumbuhannya. Gips (CaSO4) digunakan sebagai sumber kalsium dan sebagai bahan untuk memperkokoh media. Dengan kondisi yang kokoh maka diharapkan media tidak mudah rusak.

Jamur Tiram dan Pertumbuhannya

Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur kayu karena jamur ini banyak tumbuh pada media kayu yang sudah lapuk. Disebut jamur tiram karena bentuk tudungnya agak membulat, lonjong dan melengkung seperti cangkang tiram Batang atau tangkai jamur ini tidak tepat berada pada tengah tudung, tetapi agak ke pinggir. Jamur tiram merupakan salah satu jamur yang enak dimakan dan mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi sehingga tidak mengherankan bila jenis jamur ini sekarang banyak dibudidayakan.
Kandungan gizi jamur tiram putih menurut Cahyana (1999) adalah sebagai berikut : protein (27 %), lemak (1,6 %), karbohidrat (58 %), serat (11,5 %), abu (0,3 %), dan kalori (265) kalori. Adapun jenis jamur tiram yang banyak dibudidayakan antara lain jamur tiram putih, jamur tiram abu-abu, jamur tiram cokelat dan jamur tiram merah.
Jamur tiram putih, abu-abu dan cokelat paling banyak dibudidayakan karena mempunyai sifat adaptasi dengan lingkungan yang baik dan tingkat produktivitasnya cukup tinggi. Suhu pertumbuhan jamur tiram pada saat inkubasi lebih tinggi dibandingkan suhu pada saat pertumbuhan (pembentukan tubuh buah jamur). Suhu inkubasi jamur tiram berkisar antara 22-28 oC dengan kelembaban 60-80 %, sedangkan suhu pada pembentukan tubuh buah berkisar antara 16-22 oC dengan kelembaban 80-90 %.
Pengaruh suhu dan kelembaban tersebut di dalam ruangan dapat dilakukan dengan menyemprotkan air bersih ke dalam ruangan. Pengaturan kondisi lingkungan sangat penting bagi pertumbuhan tubuh buah. Apabila suhu terlalu tinggi, sedangkan kelembaban terlalu rendah maka primordia (bakal jamur) akan kering dan mati. Di samping suhu dan kelembaban, faktor cahaya dan sirkulasi udara perlu diperhatikan dalam budidaya jamur tiram. Sirkulasi udara harus cukup, tidak terlalu besar tetapi tidak pula terlalu kecil. Intensitas cahaya yang diperlukan pada saat pertumbuhan sekitar 10 %, maka dari itu dalam budidaya jamur dibuat kubung (rumah jamur tertutup)

Memilih Baglog Yang Bagus

Bagi pemula dalam budidaya jamur, membeli baglog adalah cara yang paling mudah. Baglog adalah media siap panen, pembeli tinggal merawat dengan mengkondisikan lingkungan tempat baglog diletakkan agar sesuai dengan kondisi ideal untuk pertumbuhan jamur. Dan pembeli baglog tinggal menunggu sampai waktu panen tiba. Mudah kan! Tapi, bagi pemula ada beberapa hal yang tidak mereka ketahui tentang kualitas baglog yang dibelinya.

Bagi anda yang pemula dalam budidaya jamur dengan membeli baglog jamur, perhatikan kualitas baglog jamur yang anda beli sebelum barang dikirim ke tempat anda.
1. Baglog yang bagus akan terlihat regenerasi miselium jamurnya tumbuh merata diseluruh lingkar baglog.
2. Baglog yang jelek pertumbuhan miseliumnya terhambat, seperti berhenti, dan tumbuhnya tida merata. Miselium tidak sepenuhnya menutupi seluruh bagian baglog, sehingga terkesan masih ada bercak.
3. Jangan pilih baglog yang sudah putih penuh dan terlihat agak keriput walaupun belum dibuka penutup kapas/ kertasnya, karena kemungkinan baglog sudah lama putih tapi belum dibuka buka. Karena jika baglog tidak segera dibuka jika sudah putih full (bahkan disarankan baglog dibuka saat miselium sudah tumbuh 80%), miselium jamur akan menghisap nutrisi yang ada dalam baglog, karena miselium akan tetap merambat walau baglog sudah putih full. Sehingga nantinya jamur yang dipanen akan berkurang karena nutrisinya termakan oleh miseliumnya sendiri saat masih belum dibuka.

Memilih baglog jamur yang bagus akan berpengaruh terhadap hasil jamur yang dipanen nanti. Maka anda ( pembudidaya jamur yang membeli baglog jamur), jelilah memilih baglog jamur yang akan anda beli. Dan sebelum baglog dikirim, ada beberapa hal yang perlu anda ketahui:

1. Pastikan baglog jamur tumbuh miseliumnya minimal 25-30%, konsidi ini dipastika baglog berhasil tumbuh dengan baik.

2. Jangan menerima baglog yang barusan dibibit, yang artinya miselium belum merambat. Karena baglog masih sangat lemah, sehingga rawan mati jika dibawa dalam perjalanan jauh. Karena itu, jika anda pesan baglog, anda harus sabar menunggu. Karena untuk menumbuhkan miselium jamur hingga tumbuh 30-50%, harus di inkubasi/ disimpan selama kurang lebih 15 hari di petani pembuat baglog dan bibit jamur.

Demikianlah tips dalam memilih baglog dan kapan baglog layak untuk dikirim, agar anda tidak tertipu oleh petani jamur yang nakal. Semoga sukses.

ANTARA JAMUR TIRAM FLORIDA DAN TIRAM OSTERN

Mungkin bagi sebagian orang awam atau pemula dalam budidaya jamur belum mengenal jenis jenis jamur, terutama jamur tiram. Seperti yang telah saya jelaskan dalam tulisan saya dulu tentang jenis jenis jamur tiram, tapi semuanya adalah jenis jamur tiram florida, yang membedakan adalah hanya warnanya saja.
Quantcast

Nah, sekarang bukan warnanya yang beda, tapi strukturnya juga beda. Yaitu perbedaan antara jamur tiram florida dan tiram ostern. Jamur tiram florida tudungnya cenderung membentuk payung dan melebar, dan ukuran batang tidak besar. Sedangkan tiram ostern tudungnya menguncup ke atas dan tidak melebar, sedangkan ukuran batang besar dan kokoh, ada yang menyebutnya seperti terompet. Bisa dilihat di gambar di bawah ini.

Jamur Tiram Florida (kiri) dan Jamur Tiram Ostern (kanan)

Tampak bawah

Jenis Jenis Jamur Tiram

Pleurotus ostreatus
Jamur tiram biru
Selama ini, jamur tiram yang dalam klasifikasi botaninya bernama pleurotus, yang kita kenal selama ini adalah jamur tiram putih. Padahal ada beberapa jenis jamur tiram selain jamur tiram putih yang bisa dibudidayakan, yaitu jamur tiram biru, jamur tiram coklat, jamur tiram abu abu, jamur tiram merah/ pink. Berikut ini penjelasannya:
1. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), dikenal juga dengan nama shimeji white (varietas florida). Warna tubuh buahnya putih sampai putih kekuningan dengan diameter tudung 3-14 cm.
2. Jamur tiram biru ( Pleurotus ostreatus columbinus). Warna tudungnya biru keunguan, tudung berukuran kecil dan tubuh buah besar dan kaku. diameter antara 4-6 cm
3. Jamur tiram coklat (Pleurotus cystidiosus), dikenal dengan nama jamur abalon. Warna tudungnya keabu abuan sampai abu abu kecoklatan. Diameternya antara 5-12 cm.
4. Jamur tiram abu abu (Pleurotus Sajorcaju), dikenal dengan shimeji grey karena tudung berwarna abu kecoklatan sampai kuning kehitaman dengan diameter 6-14 cm.
5. Jamur tiram merah/ pink (Pleurotus flabellatus), dikenal dengan nama sakura karena tudungnya berwarna kemerahan. Diameter antara 5-12 cm.
Diantara keempat jenis jamur tiram yang dibudidayakan, Pleurotus ostreatus paling digemari petani karena memiliki sifat yang adaptif dan tahan lama penyimpanan, selain juga karena sudah memasyarakat. Jenis jamur lainnya kurang popular di Indonesia karena warnanya yang mencolok dan terkesan aneh memberi kesan jamur beracun, hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat. Anda tinggal pilih, mau budidaya jamur tiram jenis apa!

Teknik Pembuatan Bibit Jamur Tiram (F0) dengan Teknik Kultur jaringan



1. PEMBUATAN MEDIA PDA (Potatoes Dextrose Agar)

Bahan bahan yang diperlukan

* Kentang : 250 gram
* Dekstrosa : 20 gram
* Agar powder : 20 gram
* Air akuades : 1 liter
* Kapas secukupnya

Alat-alat

* Tabung reaksi/botol kecil
* Autoclave atau panci presto
* Kompor

Proses pembuatan

*
1. Setelah dikupas, kentang selanjutnya di potong-potong dengan ukuran ±1 cm3. kemudian di cuci bersih.
2. Siapkan tabung reaksi, cuci tabung reaksi tersebut hingga bersih. Akan lebih baik apabila disterilkan dengan cara merebusnya ke dalam air mendidih atau panci presto/autoclave.
3. Kentang yang telah dicuci selanjutnya direbus dengan air sebanyak 1 liter selama 15-20 menit (hingga empuk).
4. Setelah selesai, pisahkan kentang hasil rebusan tersebut. Kemudian saring airnya hingga bersih. Apabila volume air kentang tersebut berkurang, tambahkan air lagi hingga menjadi 1 liter larutan PDA.
5. Larutan PDA (1 liter) kemudian dipanaskan kembali sambil menambahkan dektrosa (bisa diganti gula pasir) dan agar-agar secara perlahan hingga terlarut sempurna.
6. Setelah terlarut dengan baik, tuangkan larutan PDA tersebut ke dalam botol sebanyak 1/4 volume botol.
7. tutup botol tersebut dengan menggunakan kapas dan aluminium foil.
8. Botol yang telah diisi media PDA selanjutnya disterilisasi menggunakan autoclave atau panci presto selama 60- 90 menit.
9. Setelah selesai, keluarkan botol tersebut dan letakkan dalam posisi miring. Tujuannya untuk memperluas area dari media PDA sehingga pertumbuhan miselium jamur akan lebih banyak. Usahakan kemiringan hingga media PDA mendekati leher botol tapi tidak sampai menyentuh kapas pada tutup botol. Sentuhan media PDA dengan kapas dapat menyebabkan kontaminasi.

Untuk meyakinkan apakah media PDA ini terkontaminasi atau tidak biarkan selama 2-3 hari kemudian perhatikan apabila terdapat titik titik hitam atau lendir putih maka besar kemungkinan media telah terkontaminasi. Sebaliknya, apabila media terlihat bersih maka media PDA siap untuk digunakan dan diinokulasi dengan bibit jamur tiram.


2. PEMBUATAN KULTUR JARINGAN
Alat dan Bahan

* Tabung reaksi berisi PDA
* Pinset
* Pisau scalpel
* Jarum jara
* Lampu spirtus
* Alkohol 70%
* Kapas
* Ruang isolasi / laminar Flow
* Jamur tiram
* Pemantik api
* Label + spidol
* Lampu ultraviolet yang dipasang di ruang isolasi/laminar Flow

Proses Pembuatan

*
1. Pilih jamur yang baik dengan ciri-ciri
o sehat (bersih, tidak busuk ataupun terkontaminasi hama atau jamur pengganggu),
o memiliki batang yang kuat,
o tidak terlalu tua artinya masih dalam masa pertumbuhan, bisa dilihat dari tudungnya yang belum terlalu besar,
o jamur yang dipilih merupakan jamur yang tumbuhnya tunggal (satu tangkai) tidak berkoloni (memiliki banyak tangkai)

*
1. Bersihkan ruangan isolasi dan semua peralatan dengan menggunakan alkohol kemudian masukkan semua peralatan yang telah dibersihkan ke dalam ruang isolasi
2. Nyalakan lampu UV di dalam ruang isolasi/laminar flow selama 10-15 menit, setelah itu matikan. Lampu UV berfungsi untuk mematikan bakteri-bakteri kontaminan. Jika tidak ada lampu UV maka ruangan isolasi cukup dibersihkan dengan alkohol saja.
3. Setelah peralatan siap, bersihkan kedua tangan dan botol-botol PDA dengan alkohol
4. Masukkan kedua tangan ke dalam ruang isolasi kemudian pegang pisau skalpel/jarum jara seperti memegang sendok.
5. bakar ujung jarum jara tersebut beberapa saat dengan menggunakan lampu spirtus untuk membunuh kuman-kuman yang masih menempel. Pastikan jarum jara tidak menyentuh permukaan setelah pembakaran
6. Setelah jarum dingin, siapkan bagian kecil jamur yang akan dikultur (Eksplan) dengan cara menyobeknya menggunakan tangan
7. Potong jaringan dari dalam jamur dengan menggunakan jarum jara/pisau scalpel dengan ukuran 2 mm x 2 mm. Jaringan yang dipotong kira kira terletak pada bagian tengah antara tudung buah dan batang.
8. Siapkan botol PDA. Dekatkan dengan api untuk menjaga dari kontaminasi (± 20 cm). Buka kapas penutup botol
9. secara perlahan lahan masukkan/inokulasi jaringan jamur yang telah dipotong dengan menggunakan jarum jara/pinset ke bagian tengah permukaan PDA.
10. Setelah selesai tutup botol PDA segera dengan menggunakan kapas
11. Beri label pada botol PDA dengan menuliskan keterangan-keterangan yang diperlukan seperti tanggal inokulasi,jenis jamur dll.
12. simpan/inkubasi di tempat yang bersih
13. lakukan pengamatan secara berkala. Bila terdapat kontaminasi segera pisahkan dan bersihkan.
14. Setelah miselium memenuhi isi botol (2-4 minggu masa inkubasi) maka miselium siap digunakan untuk membuat bibit F1/turunan pertama/bibit induk. Apabila tidak langsung digunakan, botol-botol berisi miselium ini bisa diawetkan dengan menyimpannya di tempat yang dingin/lemari pendingin.

Boiler-Steam Untuk Pengukusan Baglog Jamur

JUAL JAMUR TIRAM

KAMI MENYEDIAKAN JAMUR TIRAM

Rp. 10.000/Kg

JUAL BIBIT JAMUR TIRAM


KAMI MENYEDIAKAN BIBIT JAMUR TIRAM


F2: Rp. 10.000/BOTOL

*Harga belum termasuk ongkos kirim
*Harga sewaktu-waktu dapat berubah

JUAL LOG JAMUR TIRAM

KAMI MENYEDIAKAN LOG JAMUR TIRAM PUTIH

HARGA: RP. 2500/LOG (belum termasuk ongkos kirim)

banyak petani yang bertanya kepada kami mengapa harga log yang kami jual lebih mahal dari penjual log lainnya?

hal ini di karenakan kami tidak mau berperang harga dengan pejual log lainnya. karena kami tetap menjaga kualitas log jamur agar petani jamur tidak dirugikan oleh hasil panen jelek karena para penjual log jamur mengurangi kualitas log jamur untuk mengikuti tren perang harga ini. kami tidak pernah memberikan janji tapi bukti...

Banyak pebisnis jamur tiram putih yang menyatakan mengundurkan diri dari bisnis ini.
Mengapa ini bisa terjadi..?

mereka tergiur dengan harga log jamur yang murah, sehingga tampa pikir panjang mereka membelinya, tapi apa yang terjadi adalah hasil panen mereka sangat buruk sehingga tidak bisa balik modal. semoga hal ini tidak terjadi pada anda. karena anda adalah mitra kami yang sangat penting....


sate jamur tiram

Sate jamur tiram merupakan salah satu varian makanan sehat yang banyak digemari orang saat ini. Banyak orang yang lebih concern dengan asupan makanan yang mereka konsumsi sehari hari karena semakin maraknya aneka jenis penyakit yang ada di masyarakat saat ini. Pola hidup sehat sudah bukan merupakan pilihan lagi tetapi sudah menjadi sebuah keharusan bila kita ingin jauh dari berbagai macam penyakit.

Tidak heran bila permintaan akan aneka jenis masakan dengan bahan dasar jamur meningkat tajam sehinga saat ini banyak kita temukan petani budidaya jamur di sekitar kita. Ingin tetap hidup sehat dengan mengkonsumsi kreasi olahan jamur? Berikut ini akan dijelaskan cara membuat sate jamur tiram yang rasanya tidak kalah dengan sate ayam.


SATE JAMUR TIRAM


Bahan:

  • 500 gr jamur tiram, suwir-suwir menjadi 2 bagian



Bumbu:

  • 200 gr kacang tanah goreng
  • 3 siung bawang putih, goreng
  • 2 lembar daun jeruk purut
  • 2 sdt gula jawa sisir
  • 1 sdt garam halus
  • 5 sdm kecap manis
  • 2 sdm minyak untuk menumis
  • 800 cc air



Cara membuat sate jamur tiram:

  1. Campur dan haluskan semua bahan bumbu
  2. Tumis bumbu halus sampai harum
  3. Tuang air ke dalam wajan dan panaskan sampai mendidih
  4. Masukkan jamur tiram suwir, biarkan sampai jamurnya matang
  5. Ambil jamur dari dalam bumbu, kemudian tusuk-tusuk dengan menggunakan tusuk sate
  6. Bakar sate jamur sambil sesekali dicelupkan ke dalam bumbu dan bakar terus sampai matang dan harum
  7. Hidangkan sate jamur tiram ini dengan bumbu kacang, kecap, dan irisan mentimun

jamur crispy

Salah satu jenis bisnis cemilan yang sedang marak saat ini adalah berjualan jamur crispy. Cemilan ini menggunakan bahan dasar jamur tiram yang juga saat ini bisa dengan mudah kita dapatkan di pasaran karena berkembenagnya budidaya jamur tiram di masyarakat.

Rasa dari jamur crispy yang gurih, renyah, serta sehat membuat jenis cemilan ini bisa dengan mudah diterima masayarakat. Apalagi dengan slogan makanan sehat dan bebas kolesterol yang diusung oleh segala jenis masakan berbahan dasar jamur ini membuat permintaan akan jamur crispy ini semakin menngkat.

Berikut ini akan dijelaskan cara membuat jamur crispy yang bisa digunakan sebagai cemilan sendiri di rumah maupun sebagai peluang usaha yang baru.

JAMUR CRISPY
Sumber : resep koleksi pribadi penulis

Bahan Utama :

  • Jamur tiram 300gr
  • Minyak goreng untuk menggoreng secukupnya

Bahan Pencelup / pelapis :

  • 1 sdm Tepung terigu
  • 3 sdm Tepung beras
  • 2 sdm tepung tapioka
  • 1 sdt baking powder
  • 1 sdt chicken powder (bisa menggunakan merk maggi, royco, maupun masako)
  • 1 butir putih telur campur dengan 1 sdm air, kemudian kocok

Cara Memasak Jamur Crispy :

  1. Rebus jamur tiram dengan air, beri sedikit garam. Tunggu sampai mendidih dan jamur tiram layu.
  2. Angkat, tiriskan, perasa sampai kandungan airnya tinggal sedikit dan tunggu sampai dingin
  3. Setelah dingin, iris-iris memanjang/sesuai selera


Cara Membuat pencelup/pelapis :

  1. Campur semua bahan kering, aduk rata

Penyelesaian :

  1. Masukkan jamur yang sudah dipotong-potong ke dalam adonan pencelup / pelapis, aduk sampai semua permukaan jamur tertutupi adonan pelapis.
  2. kemudian masukkan jamur tersebut ke dalam putih telur sebentar saja, sampai semua permukaan terkena putih telur.
  3. Ambil jamur tersebut dan masukkan lagi ke adonan pelapis sambil diremas-remas.
  4. Goreng jamur sampai kering di wajan dengan minyak yang banyak (deep frying)
  5. Angkat jamur setelah berwarna kecoklatan, tiriskan.

Perawatan yang tepat menghasilkan panen jamur tiram yang optimal


Beberapa rekan seringkali mengeluhkan hasil panen jamurnya yang kurang optimal. Kisaran hasilnya hanya mencapai 300an gram per log. Di lain tempat ada rekan yang mampu menghasilkan hingga 500 gram per log.

Pada awal kami melakukan budidaya, pada kumbung no.1 kami isi dengan 10250 log, dan menghasilkan 3722kg total atau rata-rata 363gram/log. Pada musim selanjutnya log kami kurangi menjadi 9400 log dan menghasilkan 3800an kg atau rata-rata 400gram/log. Pengurangan log dalam kumbung ini ternyata memberikan ruang sirkulasi udara yang lebih untuk penumbuhan tubuh buah dan terbukti mampu memproduksi jamur lebih banyak.

Memang dalam perawatan baglog pada masa produksi yang perlu diperhatikan dengan baik adalah :

  • Sirkulasi udara
  • Pencahayaan (jamur tidak butuh cahaya yang banyak) tetapi kumbung juga tidak terlalu gelap
  • Kelembaban. Untuk pertumbuhan jamur yang baik kelembaban adalah sekitar 85%.
  • Bersih dari kontaminasi asap dan C02.
  • Menjaga selalu kebersihan kumbung
  • Pengawasan terhadap hama

Intinya adalah, jamur membutuhkan suasana yang lembab namun nyaman dari segi sirkulasi udara. Indikator sederhananya, bila suasana di dalam kumbung cukup nyaman bagi anda untuk bernafas, maka jamur dalam lingkungan yang baik untuk tumbuh. Kumbung yang kurang baik hasil panennya biasanya memiliki sirkulasi udara yang buruk. Beberapa dikarenakan jumlah log di dalam kumbung terlalu banyak sehingga terkesan sesak.

Beberapa pertanyaan yang sering diajukan adalah sebagai berikut :

Baglog berhasil menumbuhkan miselium, tetapi tidak langsung memproduksi jamur, jika ya, hanya sedikit dan lambat.
Penyebabnya 1 : Kondisi pertumbuhan tubuh buah kurang baik dalam kumbung. Atasi dengan memeriksa temperatur dan kelembaban serta sirkulasi oksigen dalam kumbung. Buka atau tutup pintu/jendela kumbung dan atur hingga kondisinya sesuai. Penyebab 2 : adanya kontaminasi bakteri, ulat, semacam lintah, atau hama. Atasi dengan memeriksa kebersihan dan higinitas baglog dan kumbung. Atur kondisi kelembaban, sirkulasi udara, penerangan, dan ventilasi. Periksa dengan benar kebersihan dan baglog yang terkontaminasi. Segera buang jika terdapat log kontaminasi . Penyebab 3 : kemungkinan terdapat kontaminasi udara, asap, racun (dari obat-obatan sayuran misalnya), gas chlorine. Atasi segera dengan memindahkan asap, racun tersebut. Buatkan blower berupa exhaust fan dalam kumbung untuk mengeluarkan gas tersebut.

Jamur berhasil terbentuk (dengan adanya pin head) tetapi pembentukan tubuh buah terlalu lama. Bahkan tudung jamur gagal terbentuk (terlalu kecil)
Penyebabnya 1 : kemungkinan kurangnya cahaya (kondisi terlalu gelap tanpa cahaya sama sekali). Atasi dengan mengatur penambahan cahaya dengan jumlah yang tepat (kondisi tidak terlalu gelap). Yang penting jamur tidak terkena sinar matahari secara langsung. Penyebab 2 : kemungkinan terlalu banyak karbondioksida. Pada saat produksi jamur, log mengeluarkan semacam gas yang mengandung karbondioksida. Karena pertumbuhan tubuh buah memerlukan oksigen (kondisi aerob), atur pergantian udara dalam kumbung dengan membuka atau menutup pintu dan jendela kumbung. Penyebab 3 : waktu inkubasi yang terlalu lama. Sebaiknya pada saat miselium mencapai panjang 85 – 90% baglog, tutup baglog sudah mulai dibuka. Adakalanya jika menunggu 100%, pertumbuhan tubuh buah malah akan terlambat.

Beberapa tips tadi semoga berguna bagi para pelaku pebudidaya jamur tiram. Memang masih banyak lagi tips yang mampu menambah hasil panen yaitu dengan menambahkan zat-zat nutrisi untuk pertumbuhan. Namun intinya untuk memperoleh hasil yang optimal, memang diperlukan perawatan yang baik.

Kumbung/rumah jamur tiram putih




Rumah jamur/kumbung kami, seperti pada umumnya kumbung di indonesia menggunakan bahan dasar bambu. Ini merupakan bangunan semi permanen yang paling ekonomis jika diperuntukkan bagi budidaya jamur tiram putih.
Biaya pembuatan kumbung pada umumnya rata-rata mencapai
Rp.80.000 - Rp.90.000 per m2 tergantung bahan yang dipakai, atap yang digunakan (asbes atau terpal) dan fasilitas rak baglog yang terdapat di dalamnya.

Secara teoritis, kumbung yang terbaik adalah kumbung yang dapat menjaga kelembaban optimal yang dibutuhkan untuk perkembangan jamur tiram. Selain itu terdapat sirkulasi udara yang memadai.
Gambar berikut ini adalah salah satu contoh rumah jamur atau kumbung yang terdapat di malaysia dan thailand. Bahan yang digunakan bukan gedek/besek bambu, melainkan bahan mulsa dan paranet. Rumah jamur ini memang didesain khusus untuk perkembangan jamur tiram dan merupakan bangunan semi permanen.
Secara detil, perencanaan pembuatan rumah jamur/kumbung untuk jamur tiram dapat dilihat pada gambar di sebelah ini.
Tampak dalam draftnya, desain rumah jamur tersebut tujuannya adalah untuk menjaga kelembaban optimal dan mengatur sirkulasi udara yang terbaik untuk perkembangan pertumbuhan jamur tiram.

Berbisnis Jamur Tiram. Beli baglog saja lebih menguntungkan?

Akhir-akhir ini semakin banyak orang yang ingin berbisnis jamur tiram. Permintaan yang terus meningkat menyebabkan prospek usaha ini semakin baik. Permintaan dari pasar tradisional saja sudah menunjukkan peningkatan dari sejumlah pedagang sayuran. Selain itu mulai banyak restoran, rumah makan, maupun warung yagng menawarkan menu kuliner jamur tiram. Semua ini menunjukkan jamur tiram sudah diterima masyarakat sebagai salah satu alternatif sayur yang bergizi, bermanfaat bagi kesehatan dan tentunya LEZZZAT...

Namun banyak orang yang masih bingung untuk memulai dari mana untuk budidaya jamur tiram ini. Sedikitnya informasi yang diberikan menyebabkan masyarakat masih menganggap diperlukan modal yang besar dan banyak persiapan seperti ketersediaan lahan, kumbung, bahan-bahan seperti serbuk gergaji, bekatul, kalsium, lalu peralatan seperti autoclaff, steamer, dan sebagainya. Dengan persyaratan sebanyak ini saya berani memastikan 9 dari 10 orang yang berniat untuk memulai usaha ini akan berfikir lagi. Hal ini ditambah lagi dengan ketidaktahuan akan tingkat keuntungan yang nantinya kemungkinan akan didapatkan..

Berikut sedikit informasi mengenai bagaimana memulai usaha ini dengan mudah.

1. Tentukan dulu kapasitas pasar yang akan dipenuhi. Adakan semacam perjanjian kecil dengan pedagang pasar, rumah makan, atau pihak-pihak yang akan menerima hasil panen kita. Misalkan kita akan memasok 4 tempat dengan kebutuhan masing-masing 5 – 10kg per hari. Maka kapasitas panen yang harus disediakan adalah minimal 20 kg. Ini perlu dijaudal dengan baik karena kita harus memenuhi permintaan secara kontinu setiap hari. (ingat, panen jamur tiram adalah setiap hari).

2. Setelah mendapatkan kapasitas pasar, baru kita tentukan jumlah baglog yang akan kita budidayakan. Berikut ini adalah jumlah baglog yang harus kita siapkan mengacu pada kebutuhan harian jamur :

· 5-10 kg/hari = 1000 baglog – 3000 baglog
· 10-20 kg/hari = 3000 baglog – 5000 baglog
· 20-50 kg/hari = 6000 baglog – 10000 baglog

3. Menyiapkan lahan untuk kumbung. Lahan yang diperlukan untuk kumbung dengan jumlah baglog tersebut adalah :

Untuk menampung hingga 3000 baglog diperlukan kumbung dengan ukuran kurang lebih 5 x 10 m2.
Untuk menampung hingga 5000 baglog diperlukan kumbung dengan ukuran kurang lebih 6 x 15 m2.
Untuk menampung hingga 10000 baglog diperlukan kumbung dengan ukuran kurang lebih 8 x 15 m2.

4. Menentukan biaya pembuatan kumbung. Biaya pembuatan kumbung sangatlah variatif. Tidak ada ketentuan pasti mengenai biayanya karena Anda bisa membuat kumbung dengan berbagai alternatif bahan yang termurah. Pengalaman kami biaya pembuatan adalah 75 ribu – 100 ribu /m2. Tetapi yang penting syaratnya adalah, log bisa terlindungi dari hujan, tidak terkena sinar matahari langsung, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Menyiapkan baglog. Untuk kapasitas kecil dan menengah hingga 10.000 baglog, kita tidak perlu membuat sendiri baglog. Akan lebih menguntungkan apabila kita hanya membeli baglog di pebudidaya jamur. Harga baglog sekarang ini berkisaran antara Rp.1800 – Rp.2000 /baglog. Artinya modal yang dikeluarkan untuk pembelian 1000 baglog adalah maksimal 2juta rupiah. Pastikan dalam pembelian baglog terdapat fasilitas penggantian apabila miselium baglog tidak tumbuh. Ini penting untuk mengecilkan tingkat resiko.. Memperkirakan hasilnya. Semua usaha ujung-ujungnya duit (UUD). Dalam membeli baglog Anda harus memperhatikan berat baglognya untuk memperkirakan hasilnya. Misalkan berat baglog adalah 1,4 kg, itu artinya kisaran panen mencapai 400 gr – 490 gr per baglog. Jadi jika 1000 balgog, hasil panen total mencapai 400 kg dalam 4 bulan. Dengan harga jamur Rp.7000 /kg. Hasil total jamur adalah 2,8juta.
Analisa keuntungan. Dengan modal 2juta, keuntungan minimal yang bisa dicapai adalah 800ribu. Artinya 800/2.000.000 = 40%. Atau 10%/bulan. Jika perawatan yang dilakukan dengan optimal. Hasilnya bisa lebih banyak lagi hingga 430kg /1000lognya atau bisa menghasilkan keuntungan 1juta dengan modal sekitar 2juta ≈ 50%.

Memang untuk skala besar, membuat sendiri baglog akan lebih menguntungkan, (biaya produksinya sekitar Rp.1100 – Rp.1400 /balgog. tetapi dengan tingkat resiko yang tinggi dan penyiapan modal yang besar, lebih baik memulai usaha dengan membeli baglog dahulu hingga kita benar-benar paham karakteristik perawatan baglog.

Jenis Jamur Tiram Putih


Dalam beberapa posting terakhir kami menyebutkan tentang jamur tiram putih jenis florida dan jenis oystern (kata sebagian orang osteron).

Bagaimana ciri-ciri utama, perbedaan dan karakteristik keduanya...? Dalam posting ini kami akan sedikit saja menerangkan. Kenapa sedikit..?? ya karena memang sedikit itu yang kami tahu..Semoga saja yang sedikit ini bisa memberi informasi yang cukup berarti.

Jamur tiram putih jenis Florida




Jamur tiram jenis ini yang paling banyak dibudidayakan. Dan kebetulan yang kami budidayakan sekarang ini adalah jamur tiram jenis ini.

Ciri-ciri umum dari jamur tiram putih jenis ini adalah :

1. Bentuk jamur tiram putih seperti tudung / payung. Beberapa dari jenis ini dalam pertumbuhannya bergerumbul (banyak) berkelompok.Namun ada pula yang merupakan tangkai tunggal. Tapi ciri umumnya tetap berbentuk tudung.

2. Kisi-kisi bawah (sirip) relatif lebih lebar dari pada jenis osteron

3. Warna jamur putih bersih. Jika terkadang seperti ada warna kecoklatan (seperti tiram coklat atau tiram kelabu) hal ini bukan dikarenakan warna aslinya. Tetapi lebih disebabkan cuaca. Terkadang jika siang hari suhu agak panas dengan kelembaban rendah, lalu pada sore harinya disiram dan mengenai tubuh buah, ini yang menyebabkan jamur menjadi sedikit kecoklatan.

4. Kadar air optimal pada jamur tiram jenis florida cenderung lebih tinggi dibandingkan jenis oystern. Ciri umum jamur yang memiliki kadar air baik adalah warna jamur tetap putih bersih. Jika memiliki kadar air berlebihan, cenderung jamur tiram berwarna kekuningan dan lebih cepat membusuk.

5. Karakteristik panen. Karakteristik panen jamur tiram seperti yang telah kami sebutkan dalam posting-posting kami sebelumnya cenderung stabil. Dalam 100 hari pertama, panen masih cenderung stabil dan baik. Contoh dari karakteristik panen jamur tiram jenis ini dapat anda download pada data-data hasil panen kami.

6. Jamur tiram jenis florida sangat cocok untuk jenis sayuran, untuk usaha jenis kripik jamur, dan juga jamur goreng. Strukturknya masih cukup kuat walaupun telah disimpan dalam lemari es.

Jamur Tiram Putih Oystern (Osteron)


1. Bentuk jamur tiram putih jenis ini menyerupai terompet. Pada saat berumur 2 hari dan jamur masih kecil, bentuknya relatif masih berbentuk tudung, tetapi ketika membesar bentuknya membesar ke atas dan seperti terompet.
2. Kisi-kisi bawah (sirip) jamur jenis osteron lebih halus dan kecil daripada jenis florida.
3. Kadar air jamur tiram jenis osteron relatif lebih sedikit. Ini yang menyebabkan osteron relatif lebih kesat dari pada jenis florida.
4. Karakteristik panen jamur tiram jenis osteron relatif kurang stabil. Pada saat banyak, panen cenderung bersamaan dan banyak, tetapi kemudian habis. Karena itulah jenis jamur ini kurang umum dibudidayakan, karena pemasarannya menjadi sulit karena kurang stabilnya panen tadi.
5. Jamur tiram jenis osteron lebih banyak dimanfaatkan untuk olahan. Walaupun untuk sayuran pun juga enak.

Sistem Bagi Hasil

Penjelasan sederhana ini sekaligus menjawab pertanyaan bagaimana sebenarnya pantesnya melakukan bagi hasil dalam bisnis budidaya jamur tiram putih.
Sebenarnya agak sulit menjawab ini, karena semua tergantung bagaimana kesepakatan yang dibuat oleh investor selaku pemilik modal dan petani jamur, dan tentunya sumber daya yang dimiliki oleh keduanya.

Jika memang sang investor memiliki dana, sedang sang petani memiliki lahan, kumbung, dan mengusahakan perawatan, maka pantaslah jika pembagian hasil dilakukan dengan merata yaitu 50:50. Artinya disini investor membeli baglog yang akan diisikan di kumbung petani, lalu petani merawatnya, lalu hasil penjualan jamur tiram dibagi dua. Ini berlaku jika penjualan jamur juga diusahakan bersama-sama.

Jika investor mengusahakan dana, lalu petani menyediakan lahan, kumbung, perawatan, dan penjualan sekaligus, bisa saja dengan menghitung hasil bersih dari penjualan jamur dikurangi modal baglog, lalu keuntungan bersih itu dibagi dengan 60% untuk petani, dan 40% untuk investor.
Semua ini sekali lagi tergantung kebijakan, dan kesepakatan masing-masing. Namun bagaimana kira-kira simulasi hasil yang diterima yaa...??

Sistem bagi hasil keuntungan ini bisa diterapkan dan layak untuk diusahakan jika skala bisnis yang akan dijalankan diatas 5000 baglog. Jika dibawah itu, tingkat keuntungan yang didapat mungkin terlampau kecil. Selain itu juga, diharapkan jaringan pemasaran jamur tiram putih yang akan dikelola sudah terbentuk, baik itu dengan sistem plasma, atau memang investor dan petani telah memiliki jaringan pemasaran sendiri.

Simulasi sederhananya sebagai berikut :

Katakan baglog yang akan dikelola sejumlah 5000 baglog.
Katakan harga baglog Rp.1800/bag
ditambah biaya transportasi dan penataan dalam kumbung dan sekaligus biaya pembongkaran baglog di akhir musim produksi menjadi Rp.2100/bag

Jadi modal total adalah Rp. 10.500.000,-

Target panen jamur tiram putih 0,4kg /baglog jadi 0,4 x 5000 = 2000 kg.
Harga jual jamur dasar di tingkatan petani rata-rata Rp.7000 (tanpa menghitung transport, pengemasan, dll)
Jadi hasil total adalah = 2000 x Rp.7000 = Rp. 14.000.000,-

Keuntungan kotor sebelum dibagi hasil adalah

Rp.14.000.000 - Rp.10.500.000 = Rp. 3.500.000,-

Keuntungan ini akan didapat dalam 4 bulan masa produksi.
Jadi simulasi bagi hasilnya jika 60:40 adalah
Bagi investor bagi hasilnya adalah 40% dari Rp.3.500.000 yaitu Rp.1.400.000,- Jika dibuat prosentasenya menjadi : Rp.1.400.000/Rp.10.500.000 = 13,3%
Atau jika dibagi 4 bulan menjadi 3,33% per bulannya..

Jadi dengan modal Rp.10.500.000, keuntungan per bulannya kira-kira Rp.350.000 an..

Hasil yang lumayan bukan..? Dari pada uang diem di bank.., bahkan ini jelas hasil yang lebih halal dan banyak daripada didepositokan di bank..

Bagi petani wajar jika hak nya lebih banyak, yaitu 60%, karena memiliki kumbung dan juga melakukan perawatan terhadap baglog. Pekerjaan petani disini antara lain adalah, menjaga kebersihan kumbung, mengatur kelembaban dengan memantaunya, melakukan penyiraman. Setiap harinya petani juga melakukan proses pemanenan dan perawatan terhadap jamur hasil panen hingga siap dalam keadaan bersih tanpa tangkai/bonggol.

Bagi petani, hasilnya adalah 60% dari Rp.3.500.000 yaitu Rp.2.100.000. Jadi jika dibagi empat bulan, petani menerima gaji sebesar Rp.525.000/bulannya.

Mari kita analisa sedikit kerja petani ini.., sebenarnya berapa jam kah kerja efektifnya dalam satu hari dengan merawat 5000baglog itu..???
Ini berdasarkan pengalaman kami sendiri.

Jika hasil 2000kg dalam 4 bulan itu dibuat rata, artinya per harinya panen sebanyak kurang lebih 16kg. (Maaf simulasi ini kami buat rata saja agar mudah dipahami, sebenarnya, fluktuasi panen tidak merata, pada 2 bulan awal panen banyak, lalu turun pada 2 bulan berikutnya). Pekerjaan panen 16 kg itu hanya memakan waktu sekitar 30menit saja, lalu proses pengguntingan dan pembersihan tangkai, sekitar 45 menit. Total semuanya hanya 75 menit, atau maksimal 90 menit saja.

Untuk kumbung kapasitas 5000 baglog itu besarnya kira-kira 6x12 m2. Pekerjaan menyapu, menyiram, paling lama memakan waktu sekitar 90 menit juga. Jadi dalam merawat jamur dengan kapasitas 5000baglog, paling lama pekerjaannya adalah 3 jam per hari. Selanjutnya petani juga bisa melakukan pekerjaan lainnya di hari itu.
Simulasi ini bisa juga dibuat linier, jadi kira-kira jika kapasitas 10.000 baglog, hasilnya bisa langsung dikalikan 2.

Catatan :
Perhitungan bisnis sederhana tersebut berlaku apabila dengan sistem bagi hasil..

Memulai Berbisnis jamur tiram


Seringkali jika ingin terjun dalam usaha/bisnis apapun, kita terganjal dengan masalah permodalan. Demikian juga dengan bisnis jamur tiram putih ini. Modal yang dibutuhkan untuk bisnis pada awalnya jika langsung membangun kumbung sendiri (bukan sistem sewa) memang cukup besar. Misalnya saja jika kita ingin berbisnis di skala 10.000 baglog, maka untuk pembuatan kumbung saja memerlukan dana sekitar 15juta an.. Lalu bagaimana dengan modal untuk pengisian baglognya? Jika harga baglog plus plu transport dan penataan Rp.2000/log, maka masih dibutuhkan dana lagi sekitar 20juta.. Berarti dana awal yang disiapkan mencapai 35 juta..


Lalu bagaimana jika dana awal kita tidak mencapai angka itu..? Mari kita bahas beberapa tips nya agar tetap bisa menjalankan bisnis ini dengan modal terbatas..

Gunakan penjadualan dengan sistem 2 kumbung. Sistem ini sangat memungkinkan dijalankan jika kita disiplin, ketat, dan rapi dalam melakukan manajemen keuangan dan manajemen pengisian kumbung.

Dalam beberapa tips terdahulu pernah kami jelaskan bahwa, jika ingin berbisnis dengan 10.000 baglog, sebaiknya, kita tidak langsung membuat kumbung dengan kapasitas sebesar itu. Tetapi dengan split/membagi menjadi 2 kumbung dengan kapasitas masing-masing 5000baglog, atau jika lahan masih memungkinkan, dibuat 6000an baglog. Perletakan kumbung disarankan jangan bersebelahan, namun memanjang atau zig zag, agar masing-masing kumbung memperoleh sirkulasi udara yang sama. Toh biaya pembuatan kumbung 10.000 dengan 2 kumbung 5000an baglog akan menghabiskan dana yang hampir sama.
Di sini, untuk modal pembuatan kumbung mutlak diperlukan dana yang 15juta an tadi.., lalu bagaimana dengan modal pembelian baglog dengan kapasitas 10.000 tadi?
Dengan membagi dua kumbung, kita hanya memerlukan dana untuk pembelian baglog dengan kapasitas 5000 baglog saja atau senilai 10juta. Lalu rawat dengan baik. InsyaALLAH menurut pengalaman kami selama ini, progres hasil panen jamur dalam 60 hari telah mencapai 60% an dari target panennya.., itu artinya dana penjualan hasil panen di 60 hari awal dari kumbung1 bisa untuk modal pengisian kumbung2. Jadi jarak pengisiannya adalah 1,5-2bulan. Lakukan perjanjian kerja dengan memberi DP dan pelunasan sebelum waktunya agar produsen baglog bisa menjadualkan tepat pada waktunya. Nah selanjutnya demikian juga ketika kumbung1 sudah waktunya diganti baglog, gunakan hasil panen dari kumbung dua untuk modal pengisiannya... dan seterusnya...



Dengan sistem ini, kita dapat menjalankan bisnis 10.000baglog hanya dengan modal 5000baglog. Menarik bukan? Dalam dunia bisnis, dana mengendap adalah sesuatu yang 'diharamkan'. Dana itu diharapkan selalu berputar dan berdaya guna. Jika kita hanya membangun satu kumbung kapasitas 10.000baglog.., dari hasil panen 60 hari awal dana pembelian baglog sudah bisa kembali, lalu dana tersebut akan 'menganggur' selama 2-3 bulan sebelum bisa dibelikan baglog lagi. Jika dibelikan baglog juga ngga bisa ditaruh di dalam kumbung, karena masih ada baglog yang berproduksi.. ya khan..??

Berikut simulasinya :

Modal = 10juta untuk membeli baglog sejumlah 5000..
Target panen = 0,4kg x 5000 = 2000kg..

Progress panen dalam 60 hari = sudah mencapai 1200kg (kurang lebih 60% dari target panen), dengan harga jual Rp.7000/kg, maka telah didapatkan dana sebesar = 1200kg x 7rb = Rp.8.400.000, dana ini bisa sebagai DP untuk memesan baglog untuk diisikan di kumbung2, yang dilunasi setelah diisikan seluruhnya.. Tentunya menggunakan dana dari hasil panen jamur kumbung1.

Catatan : jika bisa menjual dengan harga lebih, katakan Rp.8000/kg, maka untuk pembelian baglog, malah bisa langsung dilunasi agar bisa tepat waktu pengisiannya.

Nanti, saat kumbung2 juga berproduksi selama 60hari, saat itu juga bertepatan dengan waktu penggantian baglog pada kumbung1, dana hasil panen kumbung2 ditambah tentunya hasil dari kumbung1 sendiri, bisa langsung digunakan untuk membeli baglog pada kumbung1.

Syarat jika memakai sistem ini adalah :

1. Kita harus disiplin dan sangat ketat menentukan jadual pengisian kumbung agar tepat waktu dan tidak terlambat
2. Harus ada semacam perjanjian kerja dengan produsen baglog agar pengisian kumbung bisa tepat waktu..
3. Memiliki manajemen keuangan yang baik agar dana tidak tercecer di mana-mana (ini kelemahan utama petani)
4. Baglog yang diisikan di kumbung sebaiknya sudah memiliki miselium sekitar 40% atau 50%..
5. Perawatan kumbung harus optimal agar semua hasil panen bisa sesuai target yang diharapkan..
6. Berdoa, keluarkan zakatnya, dan tawakkal kepada ALLAH SWT yang banyak.., karena disinilah kekuatan bisnis manapun juga terutama dalam bisnis agro dan pertanian..

Dalam berbisnis jamur tiram putih, kita harus menentukan dulu skala bisnis yang akan kita lakukan. Untuk skala coba-coba dan hanya mencari tambahan saja, mungkin 500-3000 baglog, tetapi jika sudah diatas 4000baglog, sudah bisa dikatakan sebagai skala bisnis. Apalagi yang sudah mengusahakan hingga 10.000baglog.

Jika kita akan menjalankan bisnis dengan membayar orang untuk perawatan, menurut pengalaman kami layak jika skala bisnisnya sudah diatas 5000baglog. Jika di bawah itu, sebenarnya masih mampu dikerjakan sendiri dan tidak terlalu merepotkan. Anggap saja seperti kita berkebun di belakang rumah.

Langkah-langkah berbisnis jamur tiram putih :

1. Menyiapkan lahan yang ada dan membangun kumbung
Rencana skala bisnis jamur tiram yang ada berkaitan dengan luasan lahan yang kita miliki. Kami memiliki sebuah rumusan untuk menentukan luas kumbung efektif yaitu :
luas efektif kumbung adalah jumlah baglog per m2 = 70
angka 70 baglog/m2 ini adalah jumlah efektif baglog per luasan sehingga didapatkan sirkulasi udara yang cukup bagi jamur untuk tumbuh secara optimal.

Ini hasil pengalaman dan pengamatan selama 3 tahun pada 4 kumbung yang berbeda

Jika diterapkan sebagai berikut :
berbisnis 1000 baglog memerlukan luas = 1000/70 = 14,3 m2

berbisnis 2000 baglog memerlukan luas = 2000/70 = 28,6 m2
berbisnis 3000 baglog memerlukan luas = 3000/70 = 43 m2
berbisnis 4000 baglog memerlukan luas = 4000/70 = 57 m2
berbisnis 5000 baglog memerlukan luas = 5000/70 = 71 m2

Bagaimana pengaturannya..?
1000 baglog di lahan 14,3 m2 kira-kira 3x5 m2
utk panen kira2: 3 - 5kg/hari
2000 baglog di lahan 28,6 m2 kira-kira 4x7 m2
utk panen kira2: 6 - 10kg/hari
3000 baglog di lahan 43 m2 kira-kira 5x9 m2
utk panen kira2: 9 - 15kg/hari
4000 baglog di lahan 57 m2 kira-kira 6x10 m2
utk panen kira2: 12 - 20kg/hari
5000 baglog di lahan 71 m2 kira-kira 6x12 m2
utk panen kira2: 15 - 25kg/hari
dan seterusnya bisa di desain dan diukur sendiri sesuai dengan lahan yang dimiliki.

Catatan :
hasil panen tersebut adalah hasil optimal di 70 hari awal.

Jika bisnis ini kita jalankan hanya untuk selingan dan tambahan saja, maka hingga sejumlah 3000 baglog perawatan dan panen masih sanggup untuk dilakukan sendiri. InsyaALLAH perawatan per hari hanya memakan waktu hingga 3 jam saja. Itu sudah maksimal banget.. jika panen hanya 5kg an, malah mungkin hanya makan waktu setengah jam..

Untuk itu kita tidak perlu membayar orang untuk melakukan perawatan. Sehingga semua hasil keuntungan bisa diterima.

Proyeksinya sebagai berikut :
Jika kita merawat 3000 baglog
Modal (hingga tertata dan dibuang) Rp.2100/baglog x 3000 = Rp.6.300.000,-
Target hasil panen = 0,4x3000 = 1200kg (selama 4 bulan)
Hasil total dengan harga jual Rp.7000/kg = Rp.8.400.000,-
Jadi keuntungan yang diterima adalah = Rp.2.100.000,-
Keuntungan bisa bertambah jika harga jual bisa 8000/kg atau malah 10.000/kg

2. Menyiapkan baglog
Untuk skala bisnis hingga 10.000baglog, kami masih menyarankan sebaiknya baglog beli saja. Harga baglog dan pembeliannya bisa dibaca di posting kami sebagai berikut :

Tetapi jika ingin membuat baglog, itu juga sangat baik, karena tentunya bisa memastikan jadual pengisian kumbung sendiri dari hasil produksi baglog kita. Bahkan kita bisa menjual baglog jika kumbung sudah terisi..

3. Melakukan perawatan dan penjualan.
Sudah.. itu aja..simpel khan.., tapi memang pada prakteknya ngga se simpel itu.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bisnis jamur tiram antara lain :

a. Pastikan dahulu pemasaran jamur tiramnya dan tentunya harga jualnya. Usahakan semua hasil panen bisa terjual sehingga perhitungan bisnis bisa benar-benar sesuai dengan yang direncanakan.
b. Untuk memastikan pemasaran, bisa bekerja sama dengan sistem plasma, atau mengusahakan pemasaran sendiri dengan bekerja sama dengan pedagang. Catatan saja, jangan sekali-kali bergantung pada satu pedagang, karena jika sangat tergantung, resiko usaha sangat tinggi apabila pedagang tersebut sewaktu-waktu tidak mengambil jamur kita. Sebaiknya minimal kita memiliki kerja sama dengan 2-3 pedagang.
c. Jika kita menyewa lahan dan membangun kumbung, pastikan jadual pengisian kumbung dengan ketat. Karena jika pengisian baglog di dalam kumbung terlambat, kita bisa rugi di akhir masa sewa..
d. Buat semacam perjanjian kerja dengan pembuat baglog sehingga jadual bisa selalu ditepati.
e. Lakukan perawatan dengan baik. Karena perawatan yang baik menentukan hasilnya..

Proyeksi bisnis jamur tiram putih :
Skala bisnis 8000 baglog

Modal untuk baglog :
Sistem : Membeli baglog dengan harga dasar Rp.1800/baglog
Transportasi dan penataan serta biaya bongkar = Rp.300/baglog
Biaya baglog = Rp.2100/baglog
Total modal untuk baglog = Rp.16.800.000,- per musim

Modal untuk lahan dan kumbung :
Lahan sewa dengan biaya Rp.1.000.000/tahun
untuk masa sewa 3 tahun
Luas kumbung = 8000/70 = 114m2 direncana ukuran 7x15m2
BiayaRp.120.000/m2. Sehingga biaya buat kumbung 114xRp.120.000 = Rp.13.680.000,-
Total modal untuk lahan dan kumbung = Rp.13.680.000,-

Dengan sistem sewa, kita harus menentukan jadual pengisian kumbung dengan ketat. jika masa produksi jamur tiram adalah 120 hari (4bulan) kita harus membeli baglog yang sudah siap tumbuh, atau paling tidak sudah memiliki miselium lebih dari 50%. Dengan toleransi keterlambatan, paling tidak maksimal 5 bulan per musim.

Jadi dalam 3 tahun kita mendapatkan = 36/5 = 7,2 atau 7 musim tanam.

Mari kita analisa keuntungan per musim
Misalnya biaya perawatan kumbung = Rp.600.000/bulan, dengan perawatan 4 bulan,
total biaya perawatan adalah Rp.2.400.000,-
Biaya pembelian baglog = Rp.16.800.000,-
Jadi total biaya per musim = Rp.19.200.000,-

Target panen = 0,4kg/baglog jadi dengan 8000baglog targetnya = 3200kg

Harga jual jamur dasar = Rp.7000,-
Total hasil penjualan = Rp.22.400.000,-
Keuntungan bersih = Rp.3.200.000,-

JUMLAH MUSIM TOTAL = 7 musim
Keuntungan = 7xRp.3.200.000 = Rp.22.400.000
Dikurangi modal sewa lahan dan pembuatan kumbung = Rp.13.680.000,-
Keuntungan bersih dalam 3 tahun = Rp.22.400.000 - Rp.13.680.000 = Rp.8.720.000

Catatan :
Dari analisa sederhana tanpa memperhatikan perhitungan ekonomi yang rumit itu, ada beberapa hal yang bisa disimpulkan disini :

1. Jika menggunakan lahan sewa lalu membangun kumbung, ternyata keuntungan yang didapat tidak terlalu tinggi. Itulah kenapa kami sangat menyarankan agar mempertimbangkan kembali jika HARGA BAGLOG DIATAS Rp.2000/LOG, dan harga jual jamur DIBAWAH Rp.7000/kg. Itulah juga yang menyebabkan kami mematok harga minimal jamur tiram putih segar di angka Rp.8000/kg. Jika dihitunga ulang, dengan harga jual jamur Rp.8000/kg, keuntungan bersih dalam 3 tahun bisa mencapai Rp.31.120.000, WOW hanya dengan selisih Rp.1000/kg, jumlah peningkatannya sangat tinggi..

2. Harga jamur Rp.7000/kg dari perhitungan itu ternyata bisa dikatakan hanya merupakan harga BEP saja. Jadi bisnis yang sebenarnya bisa menguntungkan jika menggunakan lahan sendiri (bukan sewa) dan bisa secara kontinu menjalankan bisnis ini.

3. Yang lebih direkomendasikan adalah dengan sistem menyewa kumbung per musim karena akan lebih murah. Dari perhitungan tadi, biaya sewa lahan dan kumbung adlaah, Rp.13.680.000,- dengan 7musim, jadi biaya per musim adalah = Rp.1.954.286,-. Jika kita bisa mendapatkan kumbung dengan sistem sewa seharga per musim di bawah itu, tentu akan lebih menguntungkan.

4. Dengan tingkat keuntungan yang sedikit dibanding pembuatan kumbung, dapat dimengerti jika sebagian pebudidaya beralih dari hanya JUAL JAMUR menjadi JUAL BAGLOG juga.. karena jual baglog itu memiliki tingkat keuntungan yang lebih tinggi.

5. Hati-hati benar dengan pihak yang mengadakan kerjasama dengan tingkat keuntungan tinggi. Kecuali memang pihak tersebut menguasai pemasaran jamur tiram dengan harga jual tinggi pula. Dan berbudidaya di lahan sendiri. Karena kami sering di curhati sama teman2 yang merasa kapok bisnis jamur tiram sebab kog rugi, atau keuntungannya tidak seperti yang dibanyangkan..
harapan kami posting ini bisa sedikit memberikan gambaran.., maaf bahasannya ga karuan, maklum orang teknik, ga bisa nulis yang bagus.. hehe

dan yang pastinya... agar tidak rugi, sering-sering buka blog kami untuk mengikuti perkembangan tips-tips terbaru

Bibit Jamur Tiram

Berikut ini beberapa proses dalam pembibitan jamur tiram
1. BIBIT JAMUR TIRAM (F0)
Proses yang pertama adalah pengambilan spora langsung dari indukan jamur tiram / jamur tiram dewasa. Suatu Jamur Tiram Putih dewasa mempunyai bilah-bilah atau sekat-sekat yang jumlahnya banyak. Di dalam bilah-bilah tersebut terdapat bagian yang disebut Basidia. Di ujung Basidia terdapat kantung yang berisi banyak spora atau disebut juga Basidiospore. Fungsi Spora adalah untuk berkembang biak.Media yang biasa digunakan untuk menghasilkan kultur murni jamur konsumsi adalah Potatoes Dextrose Agar (PDA) yang dapat dibeli dalam bentuk siap pakai.
Dari satu tabung bibit F1 bisa digunakan untuk usaha budidaya jamur tiram skala menengah.
2. BIBIT JAMUR TIRAM (F1)
Bibit jamur tiram F1 yang saya bahas disini merupakan hasil turunan dari bibit F0. Dari satu tabung F0 bisa diturunkan menjadi 60 botol bibit F1.
Pembiakan tahap kedua bertujuan memperbanyak miselium jamur yang berasal dari biakan murni. Dari PDA dimasukkan ke media biji-bijian, bahannya berupa gandum, sorgum dan jagung. Kemasan yang digunakan botol.
3. BIBIT JAMUR TIRAM (F2)
Dari bibit jamur tiram F1 diturunkan lagi menjadi bibit jamur tiram F2. media yang digunakan sama dengan yang digunakan pada F1. Pembiakan tahap ketiga ini juga bertujuan memperbanyak misellium dari bibit F1.
Dari bibit jamur F2 nantinya bisa digunakan untuk pembibitan pada media tanam (baglog) menjadi 30 baglog.
4. MEDIA TANAM BAGLOG
Pembiakan tahap keempat bertujuan memperbanyak miselium jamur yang berasal dari pembiakan tahap kedua. Media pembiakan berbeda dengan media pembiakan sebelumnya, karena media pembiakan tahap ketiga ini berhubungan dengan media tanam di kumbung. Bahannya berupa serbuk kayu gergaji, dedek bekatul, kapur, gypsum, tepung jagung, dan air. Media dengan bahan campuran serbuk kayu dan biji-bijian dianggap lebih baik karena kandungan unsur-unsur yang dibutuhkan jamur lebih lengkap. Semoga info ini bermanfaat bagi para pembaca yang ingin mencoba berbudidaya jamur. Untuk cara pembuatan bibit di atas akan saya bahas di sesi berikutnya. terima kasih

Pembuatan Baglog (media tanam jamur)

Jamur Tiram adalah salah satu jenis jamur kayu, jadi kalau kita ingin membudidayakan kedua jamur ini maka kita harus membuat media yang menyerupai habitat asli kedua jamur ini.
Media yang umum digunakan oleh para petani jamur biasa disebut baglog , yaitu media yang dimasukkan ke dalam plastik dan dibentuk menyerupai potongan kayu gelondongan. Komposisi bahan media tanam tersebut antara satu daerah dengan daerah lain mungkin akan berbeda tergantung dengan kemudahan cara mendapatkannya.
Persiapan Media Tanam
Contoh komposisi bahan media sebagai berikut:
  • Ampas kayu gergaji
  • Bekatul
  • Kapur
  • Tepung jagung
  • Tepung tapioka
Dalam komposisi ini kayu gergajiani dapat diganti dengan ampas tebu, Jerami, atau bahan lain yang mengandung Lignoselulosa.
Cara membuat media tanam adalah dengan mencampur semua bahan. kemuadian ditambah air hingga kandungan airnya 60% dan dimasukan kedalam polibag. sambil dilalukan pemadatan pada media. Selanjutnya disterilkan pada suhu 121o C
Sterilisasi Baglog
Setelah selesai membuat baglog (media tanam), langkah yang harus kita lakukan selanjutnya adalah sterilisasi baglog. Sterilisasi sangat penting dalam pembudidayaan jamur tiram . Baglog yang selesai kita buat biasanya masih menganduk banyak mikroba khususnya jamur-jamur liar. Kegagalan panen banyak disebabkan karena proses sterilisasi baglog kurang sempurna. Jamur - jamur liar yang masih ada dalam baglog akan tumbuh subur dan menghambat pertumbuhan jamur utama jika proses sterilisasi tidak sempurna.
Dalam proses sterilisasi ini, alat yang biasa digunakan oleh petani adalah drum.
Drum yang digunakan berukuran tinggi 150 cm dengan diameter 60 cm. Ikuti langkah-langkah sterilisasi baglog sebagai berikut :
  • Letakkan drum di atas tungku pemanas (bisa menggunakan bahan kayu bakar atau gas elpiji, minyak tanah).
  • Bagian dalam bawah drum saringan pengukus menggunakan bambu atau anyaman kawat sehingga menyerupai dandang. Lalu isi drum dengan air + 20 liter (dibawah saringan).
  • Masukkan baglog ke dalam drum, satu drum bisa muat kurang lebih 100 baglog.
  • Setelah itu tutup drum dengan rapat. Kaitkan drum dan penutupnya menggunakan baut yang di pasang pada tepi-tepi drum.
  • Kemudian didihkan air yang ada di dalam drum. Proses sterilisasi ini dilakukan selama 4 - 5 jam.
Baglog yang telah selesai di sterilkan harus didinginkan terlebih dahulu selama + 12 jam sampai suhunya mencapai 35o - 40o C. Karena jika suhu di dalam baglog masih terlalu panas (lebih dari 40o C bibit jamur yang diinokulasikan tidak akan tumbuh.
Setelah selesai proses sterilisasi barulah kita lanjutkan proses inokulasi (pembibitan)
Inokulasi Jamur
Bahan diinokulasi (diberi bibit jamur) menggunakan inokulum (bibit) jamur (F2), bibit yang dimasukan ke media tanam adalah sebanyak 2% untuk memasukan bibit sebaiknya dilakukan dengan cepat ditempat khusus (steril) yang bersih dari jamur lain.
Langkah Inokulasi Pada Jamur Tiram:
  1. Sterilkan ruang atau kotak tempat kita melakukan proses inokulasi dengan menyemprotkan alkohol 70%.
  2. Sterilkan tangan dan kaki kita dengan menyemprotkan alkohol 70%.
  3. Sterilkan pinset dengan api spirtus lalu memasukkannya ke dalam alkohol.
  4. Karena bibit F2 dalam botol berbentuk padat maka kita harus meremukkannya terlebih dahulu dengan kayu atau besi yang sudah distirilkan.
  5. Lakukan proses ini di dekat nyala api spirtus agar tetap steril.
  6. Buka tutup baglog.
  7. mengambil bibit F2 dari botol dengan pinset/dituangkan, dan memasukkannya ke dalam baglog
  8. Dengan cepat tutup kembali baglog dengan kapas/kain
  9. Satu botol bibit F2 dapat digunakan untuk 30 baglog
Inkubasi Baglog

Setelah diinokulasi, kemudian diinkubasi di tempat gelap selama 1 bulan. Di akhir bulan dipindahkan ke tempat yang terang (penerangan kurang lebih 10 jam per hari). Setelah satu bulan, miselium jamur yang berwarna putih sudah tumbuh memenuhi media.
Tanda keberhasilan inkubasi sudah bisa dilihat sekitar dua minggu, yaitu tumbuhnya misellium jamur berwarna putih yang merambat ke bawah.Proses inkubasi dikatakan gagal dan harus diulang jika media tidak ditubuhi misellium atau ditumbuhi misellium dengan warna selain putih. Caranya, baglog disterilisasi kembali dan diinokulasi ulang.

Pembentukan Badan Buah

Setelah Baglog kita inkubasi dan sudah ditubuhi misellium, maka saatnya kita memindahkannya ke dalam kumbung/rumah jamur.
syarat pembuatan rumah jamur :
  • Mempunyai sirkulasi udara yang baik
  • Dapat menjaga kelembapan udara.
  • Ukuran rumah jamur disesuaikan dengan luas area yang kita miliki namun sebaiknya jangan terlalu besar karena untuk memudahkan perawatan kebersihan rumah jamur

Sekilas Jamur Tiram

jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.

Karakteristik

Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk. Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.

Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu. Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya.Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamut tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.

Siklus hidup

Pada umumnya jamur tiram, Pleurotus ostreatus, mengalami dua tipe perkembangbiakan dalam siklus hidupnya, yakni secara aseksual maupun seksual. Seperti halnya reproduksi aseksual jamur, reproduksi aseksual basidiomycota secara umum yang terjadi melalui jalur spora yang terbentuk secara endogen pada kantung spora atau sporangiumnya, spora aseksualnya yang disebut konidiospora terbentuk dalam konidium. Sedangkan secara seksual, reproduksinya terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina membentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi primodia dewasa. Spora seksual pada jamur tiram putih, disebut juga basidiospora yang terletak pada kantung basidium.

Mula-mula basidiospora bergerminasi membentuk suatu masa miselium monokaryotik, yaitu miselium dengan inti haploid. Miselium terus bertumbuh hingga hifa pada miselium tersebut berfusi dengan hifa lain yang kompatibel sehingga terjadi plasmogami membentuk hifa dikaryotik. Setelah itu apabila kondisi lingkungan memungkinkan (suhu antara 10-20 °C, kelembapan 85-90%, cahaya mencukupi, dan CO2 < 1000 ppm) maka tubuh buah akan terbentuk. Terbentuknya tubuh buah diiringi terjadinya kariogami dan meiosis pada basidium. Nukleus haploid hasil meiosis kemudian bermigrasi menuju tetrad basidiospora pada basidium. Basidium ini terletak pada bilah atau sekat pada tudung jamur dewasa yang jumlahnya banyak (lamela). Dari spora yang terlepas ini akan berkembang menjadi hifa monokarion. Hifa ini akan memanjangkan filamennya dengan membentuk cabang hasil pembentukan dari dua nukleus yang dibatasi oleh septum (satu septum satu nukleus). Kemudian hifa monokarion akan mengumpul membentuk jaringan sambung menyambung berwarna putih yang disebut miselium awal dan akhirnya tumbuh menjadi miselium dewasa (kumpulan hifa dikarion). Dalam tingkatan ini, hifa-hifa mengalami tahapan plasmogami, kariogami, dan meiosis hingga membentuk bakal jamur. Nantinya, jamur dewasa ini dapat langsung dipanen atau dipersiapkan kembali menjadi bibit induk.

Syarat pertumbuhan

Dalam menggunakan media pertumbuhan, jerami yang baik untuk dibuat sebagai bahan media tanam adalah dari jenis jerami yang keras sebab jerami yang keras banyak mengandung selulosa yang merupakan bahan yang diperlukan oleh jamur dalam jumlah banyak disamping itu jerami yang keras membuat media tanaman tidak cepat habis.Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jerami sebagai bahan baku media tanam adalah dalam hal kebersihan dan kekeringan, selain itu jerami yang digunakan tidlak busuk dan tidak ditumbuhi jamur jenis lain. Media yang terbuat dari campuran bahan-bahan tersebut perlu diatur kadar airnya. Kadar air diatur 60 - 65 % dengan menambah air bersih agar misellia jamur dapat tumbuh dan menyerap makanan dari media tanam dengan baik.

Habitat alami jamur tiram

Secara alami, jamur tiram Pleurotus ditemukan di hutan dibawah pohon berdaun lebar atau di bawah tanaman berkayu. Jamur tiram tidak memerlukan cahaya matahari yang banyak, di tempat terlindung miselium jamur akan tumbuh lebih cepat daripada di tempat yang terang dengan cahaya matahari berlimpah.Pertumbuhan misellium akan tumbuh dengan cepat dalam keadaan gelap/tanpa sinar.Pada masa pertumbuhan misellium, jamur tiram sebaiknya ditempatkan dalam ruangan yang gelap, tetapi pada masa pertumbuhan badan buah memerlukan adanya rangsangan sinar. Pada tempat yang sama sekali tidak ada cahaya badan buah tidak dapat tumbuh, oleh karena itu pada masa terbentuknya badan buah pada permukaan media harus mulai mendapat sinar dengan intensitas penyinaran 60 - 70 %.

Pada budidaya jamur tiram suhu udara memegang peranan yang penting untuk mendapatkan pertumbuhan badan buah yang optimal. Pada umumnya suhu yang optimal untuk pertumbuhan jamur tiram, dibedakan dalam dua fase yaitu fase inkubasi yang memerlukan suhu udara berkisar antara 22 - 28 OC dengan kelembaban 60 - 70 % dan fase pembentukan tubuh buah memerlukan suhu udara antara 16 - 22 OC.

Tingkat keasaman media juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram.Apabila pH terlalu rendah atau terlalu tinggi maka pertumbuhan jamur akan terhambat.bahkan mungkin akan tumbuh jamur lain yang akan mergganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri. Keasaman pH media perlu diatur antara pH 6 - 7 dengan menggunakan kapur (Calsium carbonat).

Kondisi di atas lebih mudah dicapai di daerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl.Kemungkinan budidaya jamur di dataran rendah tidaklah mustahil asalkan iklim ruang penyimpanan dapat diatur dan disesuaikan dengan keperluan jamur.

Kandungan gizi

Berdasarkan penelitian Sunan Pongsamart, biochemistry, Faculty of Pharmaceutical Universitas Chulangkorn, jamur tiram mengandung protein, air, kalori, karbohidrat, dan sisanya berupa serat zat besi, kalsium, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C.[9]

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori. Jamur ini memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat, dan protein. Untuk kandungan proteinnya, lumayan cukup tinggi, yaitu sekitar 10,5-30,4%. Komposisi dan kandungan nutrisi setiap 100 gram jamur tiram adalah 367 kalori, 10,5-30,4 persen protein, 56,6 persen karbohidrat, 1,7-2,2 persen lemak, 0.20 mg thiamin, 4.7-4.9 mg riboflavin, 77,2 mg niacin, dan 314.0 mg kalsium. Kalori yang dikandung jamur ini adalah 100 kj/100 gram dengan 72 persen lemak tak jenuh. Serat jamur sangat baik untuk pencernaan.Kandungan seratnya mencapai 7,4- 24,6 persen sehingga cocok untuk para pelaku diet.

Kandungan gizi jamur tiram menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian. Protein rata-rata 3.5 – 4 % dari berat basah. Berarti dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan asparagus dan kubis. Jika dihitung berat kering. Kandungan proteinnya 10,5-30,4%. Sedangkan beras hanya 7.3%, gandum 13.2%, kedelai 39.1%, dan susu sapi 25.2%. Jamur tiram juga mengandung 9 macam asam amino yaitu lisin, metionin, triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin, dan fenilalanin. 72% lemak dalam jamur tiram adalah asam lemak tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita kelebihan kolesterol (hiperkolesterol) maupun gangguan metabolisme lipid lainnya. 28% asam lemak jenuh serta adanya semacam polisakarida kitin di dalam jamur tiram diduga menimbulkan rasa enak. Jamur tiram juga mengandung vitamin penting, terutama vitamin B, C dan D. vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2 (ergosterol), dalam jamur tiram cukup tinggi. Mineral utama tertinggi adalah Kalium, Fosfor, Natrium, Kalsium, dan Magnesium. Mineral utama tertinggi adalah : Zn, Fe, Mn, Mo, Co, Pb. Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Me mencapai 56-70% dari total abu dengan kadar K mencapai 45%. Mineral mikroelemen yang bersifat logam dalam jarum tiram kandungannya rendah, sehingga jamur ini aman dikonsumsi setiap hari.

Jamur tiram juga memiliki berbagai manfaat yaitu sebagai makanan, menurunkan kolesterol, sebagai antibakterial dan antitumor, serta dapat menghasilkan enzim hidrolisis dan enzim oksidasi. Selain itu, jamur tiram juga dapat berguna dalam membunuh nematoda

Jamur tiram ini memiliki manfaat kesehatan diantaranya, dapat mengurangi kolesterol dan jantung lemah serta beberapa penyakit lainnya. Jamur ini juga dipercaya mempunyai khasiat obat untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever, diabetes, anemia.[13][10] Selain itu jamur tiram juga dapat bermanfaat sebagai antiviral dan antikanker serta menurunkan kadar kolesterol. Di samping itu, jamur tiram juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena berserat tinggi dan membantu pencernaan. Jamur tiram ini mengandung senyawa pleuran yang berkhasiat sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, serta bertindak sebagai antioksidan. Adanya polisakarida, khususnya Beta-D-glucans pada jamur tiram mempunyai efek positif sebagai antitumor, antikanker, antivirus (termasuk AIDS), melawan kolesterol, antijamur, antibakteri, dan dapat meningkatkan sistem imun. Pada jamur tiram, produk ini disebut sebagai plovastin yang di pasaran dikenal sebagai suplemen penurun kolesterol (komponen aktifnya statin yang baik untuk menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia). Dilihat dari kandungan gizi yang terdapat dalam jamur tiram maka bahan ini termasuk aman untuk dikonsumsi. Adanya serat yaitu lignoselulosa baik untuk pencernaan. USDA (United States Drugs and Administration) yang melakukan penelitian pada tikus menunjukkan bahwa dengan pemberian menu jamur tiram selama 3 minggu akan menurunkan kadar kolesterol dalam serum hingga 40 % dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi pakan yang mengandung jamur tiram. Sehingga mereka berpendapat bahwa jamur tiram dapat menurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterol. Di Jepang saat ini sedang diteliti potensi jamur tiram sebagai bahan makanan yang dapat mencegah timbulnya tumor.

Budidaya

Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu. Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya. Dalam budidaya jamur tiram dapat digunakan substrat, seperti kompos serbuk gergaji kayu, ampas tebu atau sekam. Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jamur tiram adalah faktor ketinggian dan persyarataan lingkungan, sumber bahan baku untuk substrat tanam dan sumber bibit. Miselium dan tubuh buahnya tumbuh dan berkembang baik pada suhu 26-30 °C. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mulai dibudidayakan pada tahun 1900. Budidaya jamur ini tergolong sederhana. Jamur tiram biasanya dipeliharan dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.

Media tanam dan komposisi

Media tanam Pleurotus ostreatus yang digunakan adalah jerami yang dicampur dengan air, dedak 10% dan kapur 1%. Fungsi dari jerami adalah sebagai bahan dasar dari pertumbuhan jamur. Jerami mengandung lignin, selulosa, karbohidrat, dan serat yang dapat didegradasi oleh jamur menjadi karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk sintesis protein. Air pada jerami berfungsi sebagai pembentuk kelembapan dan sumber air bagi pertunbuhan jamur. Dedak dan kapur merupakan bahan tambahan pada media tanam Pleurotus ostreatus. Dedak ditambahkan pada media untuk meningkatkan nutrisi media tanam, terutama sebagai sumber karbohidrat, karbon, dan nitrogen. Kapur merupakan sumber kalsium bagi pertumbuhan jamur. Selain itu juga kapur berfungsi untuk mengatur pH media pertumbuhan jamur.

Media lain

Selain jerami, media lain yang dapat digunakan seperti media serbuk gergaji yang mengandung selulosa, lignin, pentosan, zat ekstraktif, abu, jerami padi, media limbah kapas, alang-alang, daun pisang, tongkol jagung, klobot jagung, gabah padi, dan lain sebagainya. Tetapi, tetap saja pertumbuhan yang paling baik ada di media serbuk gergaji dan merang. Penyebabnya adalah karena jumlah lignoselulosa, lignin, dan serat pada serbuk gergaji dan merang memang lebih tinggi. Sebagai contohnya dalam pembuatan media jerami padi, bahan-bahan yang digunakan adalah 15-20% jerami padi, 2.5% bekatul kaya karbohidrat, karbon, dan vitamin B komplek yang bisa mempercepat pertumbuhan dan mendorong perkembangan tubuh buah jamur, 1-1.5% kalsium karbonat atau kapur menetralkan media sehingga dapat ditumbuhi oleh jamur (pH 6,8 – 7,0). Selain itu, kapur juga mengandung kalsium sebagai penguat batang / akar jamur agar tidak mudah rontok. 0.5% gips dapat memperkokoh struktus suatu bahan campuran, dan terakhir 0.25% pupuk TS sebagai nutrisi.

Metode budidaya

Budi daya jamur tiram menggunakan substrat jerami dengan tahapan sebagai berikut: pembuatan media tanam dilakukan dengan memotong jerami menjadi berukuran 1-2 cm.Rendam jeraminya selama semalaman. Setelah itu, ditiriskan airnya sebelum ditambahkan dedak 10% dan kapur 1% sebagai zat hara pertumbuhan jamur. Semua bahan diaduk rata dan campuran bahan tadi dimasukkan ke dalam plastik yang tahan panas hingga terisi 2/3 bagian. Baru kemudian dipadatkan (dipukul-pukul dengan botol kaca). Setelah cukup padat, leher plastik bagian atas dimasukkan pipa paralon dan dibagian tengah media subtrat diberi lubang dan ditancapkan tips. Selanjutnya ditutupi dengan kapas lalu media substrat dilapisi dengan kertas dan diikat dengan karet.

Media tersebut disterilisasi pada 121˚C selama 20 menit di dalam autoklaf untuk memastikan bahwa tidak ada kontaminan yang tumbuh yang mungkin akan mengganggu pertumbuhan jamur. Setelah steril, media substrat dibuka secara aseptis, lalu tips di tengah-tengah media dan kapas diambil dengan pinset steril. Lubang yang terbentuk diisi dengan bibit jamur tiram yang ditumbuhkan pada biji sorgum pada botol (aseptis). Lalu media ditutup kapas lagi dan dibungkus dengan kertas. Media substrat diinkubasi pada suhu ruang selama beberapa minggu hingga tumbuh miselium. Setelah tumbuh miselium, kapas pada media dibuang dan media dibiarkan terbuka. Semprotkan air setiap hari pada tempat pertumbuhan jamur agar kondisi sekitar lembab dan mendukung pertumbuhannya. Tubuh buah jamur akan tumbuh secara perlahan-lahan ketika media lembab dalam waktu sekitar 1 bulan lebih. Tubuh buah yang sudah cukup besar diambil dan ditimbang untuk diamati pertumbuhannya setiap minggu.