ALAMAT

jl. arjuno no.7 dusun wonorejo desa tulungrejo kecamatan bumiaji kota batu-jatim tlp: (0341)595565/081910906091

Sistem Bagi Hasil

Penjelasan sederhana ini sekaligus menjawab pertanyaan bagaimana sebenarnya pantesnya melakukan bagi hasil dalam bisnis budidaya jamur tiram putih.
Sebenarnya agak sulit menjawab ini, karena semua tergantung bagaimana kesepakatan yang dibuat oleh investor selaku pemilik modal dan petani jamur, dan tentunya sumber daya yang dimiliki oleh keduanya.

Jika memang sang investor memiliki dana, sedang sang petani memiliki lahan, kumbung, dan mengusahakan perawatan, maka pantaslah jika pembagian hasil dilakukan dengan merata yaitu 50:50. Artinya disini investor membeli baglog yang akan diisikan di kumbung petani, lalu petani merawatnya, lalu hasil penjualan jamur tiram dibagi dua. Ini berlaku jika penjualan jamur juga diusahakan bersama-sama.

Jika investor mengusahakan dana, lalu petani menyediakan lahan, kumbung, perawatan, dan penjualan sekaligus, bisa saja dengan menghitung hasil bersih dari penjualan jamur dikurangi modal baglog, lalu keuntungan bersih itu dibagi dengan 60% untuk petani, dan 40% untuk investor.
Semua ini sekali lagi tergantung kebijakan, dan kesepakatan masing-masing. Namun bagaimana kira-kira simulasi hasil yang diterima yaa...??

Sistem bagi hasil keuntungan ini bisa diterapkan dan layak untuk diusahakan jika skala bisnis yang akan dijalankan diatas 5000 baglog. Jika dibawah itu, tingkat keuntungan yang didapat mungkin terlampau kecil. Selain itu juga, diharapkan jaringan pemasaran jamur tiram putih yang akan dikelola sudah terbentuk, baik itu dengan sistem plasma, atau memang investor dan petani telah memiliki jaringan pemasaran sendiri.

Simulasi sederhananya sebagai berikut :

Katakan baglog yang akan dikelola sejumlah 5000 baglog.
Katakan harga baglog Rp.1800/bag
ditambah biaya transportasi dan penataan dalam kumbung dan sekaligus biaya pembongkaran baglog di akhir musim produksi menjadi Rp.2100/bag

Jadi modal total adalah Rp. 10.500.000,-

Target panen jamur tiram putih 0,4kg /baglog jadi 0,4 x 5000 = 2000 kg.
Harga jual jamur dasar di tingkatan petani rata-rata Rp.7000 (tanpa menghitung transport, pengemasan, dll)
Jadi hasil total adalah = 2000 x Rp.7000 = Rp. 14.000.000,-

Keuntungan kotor sebelum dibagi hasil adalah

Rp.14.000.000 - Rp.10.500.000 = Rp. 3.500.000,-

Keuntungan ini akan didapat dalam 4 bulan masa produksi.
Jadi simulasi bagi hasilnya jika 60:40 adalah
Bagi investor bagi hasilnya adalah 40% dari Rp.3.500.000 yaitu Rp.1.400.000,- Jika dibuat prosentasenya menjadi : Rp.1.400.000/Rp.10.500.000 = 13,3%
Atau jika dibagi 4 bulan menjadi 3,33% per bulannya..

Jadi dengan modal Rp.10.500.000, keuntungan per bulannya kira-kira Rp.350.000 an..

Hasil yang lumayan bukan..? Dari pada uang diem di bank.., bahkan ini jelas hasil yang lebih halal dan banyak daripada didepositokan di bank..

Bagi petani wajar jika hak nya lebih banyak, yaitu 60%, karena memiliki kumbung dan juga melakukan perawatan terhadap baglog. Pekerjaan petani disini antara lain adalah, menjaga kebersihan kumbung, mengatur kelembaban dengan memantaunya, melakukan penyiraman. Setiap harinya petani juga melakukan proses pemanenan dan perawatan terhadap jamur hasil panen hingga siap dalam keadaan bersih tanpa tangkai/bonggol.

Bagi petani, hasilnya adalah 60% dari Rp.3.500.000 yaitu Rp.2.100.000. Jadi jika dibagi empat bulan, petani menerima gaji sebesar Rp.525.000/bulannya.

Mari kita analisa sedikit kerja petani ini.., sebenarnya berapa jam kah kerja efektifnya dalam satu hari dengan merawat 5000baglog itu..???
Ini berdasarkan pengalaman kami sendiri.

Jika hasil 2000kg dalam 4 bulan itu dibuat rata, artinya per harinya panen sebanyak kurang lebih 16kg. (Maaf simulasi ini kami buat rata saja agar mudah dipahami, sebenarnya, fluktuasi panen tidak merata, pada 2 bulan awal panen banyak, lalu turun pada 2 bulan berikutnya). Pekerjaan panen 16 kg itu hanya memakan waktu sekitar 30menit saja, lalu proses pengguntingan dan pembersihan tangkai, sekitar 45 menit. Total semuanya hanya 75 menit, atau maksimal 90 menit saja.

Untuk kumbung kapasitas 5000 baglog itu besarnya kira-kira 6x12 m2. Pekerjaan menyapu, menyiram, paling lama memakan waktu sekitar 90 menit juga. Jadi dalam merawat jamur dengan kapasitas 5000baglog, paling lama pekerjaannya adalah 3 jam per hari. Selanjutnya petani juga bisa melakukan pekerjaan lainnya di hari itu.
Simulasi ini bisa juga dibuat linier, jadi kira-kira jika kapasitas 10.000 baglog, hasilnya bisa langsung dikalikan 2.

Catatan :
Perhitungan bisnis sederhana tersebut berlaku apabila dengan sistem bagi hasil..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar